Lotus Shifts Gears: Hibrida Plug-In Baru Menandakan Keberangkatan Dari Tradisi

16

Pabrikan mobil sport asal Inggris, Lotus, sedang mengalami transformasi radikal, menjauh dari filosofi intinya yaitu kesederhanaan dan desain ringan. Langkah terbaru perusahaan – memperkenalkan varian high-power plug-in hybrid (PHEV) dari SUV Eletre, yang dijuluki “For Me” – menandai perubahan signifikan dari akar sejarahnya.

The Eletre For Me: Arah Baru

Lotus For Me pada dasarnya adalah Eletre dengan mesin empat silinder 2.0 liter turbocharged yang ditambahkan ke dalam campurannya. Meskipun desain eksterior sebagian besar tetap tidak berubah, menampilkan lampu depan LED yang ramping dan gril yang didesain ulang untuk mengakomodasi mesin baru, powertrainnya menunjukkan perubahan mendasar.

Output gabungan mesin dan motor listrik ganda mencapai 952 tenaga kuda, memungkinkan akselerasi 0–62 mph hanya dalam 3,3 detik. Baterai 70 kWh menyediakan jangkauan listrik murni 261 mil (berdasarkan siklus pengujian CLTC), dengan kemampuan pengisian cepat DC mencapai 80 persen dalam delapan menit menggunakan arsitektur 900 volt.

Pengaruh Geely dan Hubungan Tiongkok

Mesin For Me berasal dari merek Geely’s Zeekr, yang juga dimiliki oleh Lotus. Powertrainnya menggunakan Transmisi Hibrid Khusus (DHT) tiga kecepatan, yang biasa ditemukan pada hibrida plug-in China. Foto For Me telah dirilis melalui Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) Tiongkok, sebagai standar homologasi kendaraan di negara tersebut.

Kolaborasi ini menyoroti meningkatnya ketergantungan Lotus pada sumber daya Geely dan fokus strategisnya pada pasar Tiongkok, di mana transparansi peraturan sering kali berarti peluncuran awal model-model yang akan datang.

Teratai yang Lebih Berat dan Kompleks

For Me memiliki berat hingga 5.787 pon, menjadikannya salah satu kendaraan terberat yang pernah memakai lencana Lotus. Penambahan mesin pembakaran dan komponen terkait menambah kompleksitas merek yang dulunya identik dengan teknik minimalis.

Tidak seperti kendaraan Lotus tradisional yang dikenal dengan pengalaman berkendara yang mentah, For Me memprioritaskan penggerak listrik, yang berpotensi mengorbankan beberapa hubungan emosional yang diharapkan oleh para penggemar.

Realitas Pasar Mendorong Perubahan

Peralihan Lotus ke PHEV didorong oleh melambatnya permintaan kendaraan listrik dan perubahan kondisi pasar. Perusahaan ini awalnya berencana untuk menghentikan penggunaan mesin pembakaran internal secara bertahap pada tahun 2028, namun kini berbalik arah, dengan alasan lemahnya permintaan untuk kendaraan listrik kelas atas, terutama setelah berakhirnya Kredit Pajak Federal senilai $7.500 di Amerika Serikat.

For Me dimaksudkan untuk menjembatani kesenjangan hingga permintaan kendaraan listrik pulih, dengan rencana untuk memperkenalkan versi PHEV dari model lain, termasuk mobil sport Emira pada tahun 2027 dan kemungkinan sedan Emeya.

Prospek AS Terbatas

Lotus For Me pertama kali diluncurkan di Tiongkok sebelum kemungkinan mencapai Eropa pada akhir tahun 2026. Kemungkinan kedatangannya di Amerika Serikat tidak mungkin terjadi karena tarif pada mobil buatan Tiongkok. Eletre sendiri lebih mirip dengan Zeekr atau Volvo dibandingkan mobil sport ringan yang mendefinisikan Lotus di bawah Colin Chapman.

Keputusan Lotus baru-baru ini mencerminkan respons pragmatis terhadap tekanan pasar, namun juga mencerminkan perubahan signifikan dari identitas historis merek tersebut. For Me menandai era baru bagi Lotus, era di mana kepraktisan dan kelayakan komersial mungkin lebih penting daripada mengejar kenikmatan berkendara murni.